Masalah Kebun Raya Minahasa Bermuara ke Polda Sulut, Kadishut Minahasa Terancam Diperiksa

MANADO – Berlarut-larutnya permasalahan Kebun Raya Minahasa (KRM) di lahan perkebunan Makawembeng-Rombek yang hingga saat ini tidak tuntas akhirnya bermuara ke Polda Sulut. Hal tersebut menyusul dilayangkannya laporan oleh masyarakat Jawa Tondano (Jaton) ke Polda Sulut.
Pihak Polda Sulut saat dikonfirmasi melalui Kabid Humas, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Benny Bella membenarkan pihaknya sementara melakukan penyelidikan kasus KRM di lahan perkebunan Makawembeng-Rombek tersebut.
“Laporannya memang telah masuk dan sementara diselidiki,” ungkap Bella.
Bila kasus ini akan berjalan, maka dipastikan Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Minahasa Ir Wenny Talumewo, juga bakal dipanggil dan diperiksa terkait kasus tersebut. Namun, Bella sendiri enggan menjelaskan lebih. Dikatakan terkait pemeriksaan Kadishut Minahasa, akan melihat perkembangan kasusnya.
“Nanti kita lihat, sebab kasusnya juga masih dalam penyelidikan kepolisian,” ucapnya.
Sementara Kadishut Minahasa Ir Wenny Talumewo sendiri saat dihubungi secara terpisah melalui handphone maupun pesan singkat, tidak memberikan jawaban. Di sisi lain, warga Jaton menuntut kepolisian untuk memperhatikan masalah ini dan melindungi hak masyarakat Jaton.
“Laporan ke Polda Sulut secara resmi telah kami masukkan dan kami meminta ada tindakan tegas untuk kembali menghentikan pekerjaan pembangunan fasilitas kebun raya di lahan milik warga,” ungkap
sejumlah warga.
Ditambahkan, kondisi di Jaton saat ini mulai tegang karena masyarakat mulai emosi melihat sikap Pemkab Minahasa dan kontraktor yang tidak memperhatikan hak-hak masyarakat atas kepemilikan lahan tersebut. Dikhawatirkan, jika masalah ini terus berlanjut bisa terjadi konflik atau pertikaian.