BERITA ROMBEK SAAT INI

TONDANO- Sejumlah tokoh masyarakat Kampung Jawa Tondano, akhir pekan lalu, mendatangi DPRD Minahasa. Kedatangan tokoh masyarakat Jaton ini diterima Wakil Ketua DPRD Minahasa Denny Tombeng dan anggota DPRD lainnya seperti Nolvie Tumalun, Herman Undap, Tressje Kaligis, Aldi Simbar, dan Joan Retor. Tokoh masyarakat Jaton yang membawa aspirasi seperti Prof Drs Ishak Pulukadang, Abubakar Djojosuroto, Djafar Buchari, M Yamin Makuasang, Mahmud Saus, dan Drs H Suyitno Kangiden MPD. “Kadatangan kami untuk meminta agar DPRD bisa membantu menyuarakan aspirasi masyarakat Kampung Jawa, agar pembangunan Kebun Raya Minahasa bisa sesuai dengan harapan bersama dan tidak merugikan masyarakat,†harap Yamin Makuasang. Lanjutnya, pembangunan Kebun Raya Minahasa yang rencananya dilakukan di area Rombek Makawembeng Pegunungan Lembean, mengambil kurang lebih 186 hektar area perkebunan petani yang di dalamnya ada 5.000-an pohon cengkih dan enau. “Kami warga Kampung Jawa sangat mendukung pembangunan kebun raya, asal itu bisa dikaji dengan baik dan tidak merugikan masyarakat,†kata Abubakar Djojosuroto. Ditambahkannya, rencana pembangunan kebun raya awalnya di Kombi dan Kakas, namun entah mengapa diubah di Makawembeng. “Memang penentuan lokasi itu merupakan hak Bupati, namun harus bisa mempertimbangkan untung ruginya buat masyarakat,†tegas Abubakar. Hal senada diungkapkan Prof Ishak Pulukadang. Menurutnya, sesuai konsultasi beberapa waktu lalu di pusat, kedepan bila kebun raya sudah berjalan, masyarakat tidak lagi diperbolehkan untuk mengelola area itu apalagi memetik hasil yang ada. “Mumpung saat ini pembangunan baru dimulai mengapa tidak, pemerintah, DPRD, Muspida dan masyarakat duduk bersama membicarakan untung ruginya pembangunan kebun raya di Makawembeng agar semua puas dan tidak ada yang dirugikan,†tegas Pulukadang, saat menyampaikan aspirasi bersama tokoh masyarakat Jaton lainnya, Jumat (8/10) sekitar pukul 18.00 Wita. (ylo/myw)

TONDANO-Wakil Ketua DPRD Minahasa Denny Tombeng kepada sejumlah tokoh masyarakat Kampung Jawa, berjanji akan memperjuangkan aspirasi mereka. “Saya akan mencoba membahas masalah ini dengan rekan-rekan anggota DPR lainnya dan mengusulkan ke pihak eksekutif,†tegas Tombeng. Kadis Kehutanan Minahasa Ir Wenny Talumewo ketika dikonfirmasi koran ini menjelaskan, area 186 ha itu merupakan lahan penggunaan. “Kalaupun kedepan itu menyentuh milik seseorang, pemerintah tidak akan mengambil lahan tersebut,†tegas Talumewo. (ylo/myw)

WALAU mendapat penolakan dan sejumlah eleman masyarakat, lebih khusus warga Kampung Jawa Tondano, Fraksi Partai Golkar dibawa pimpinan Careig N Runtu, mendukung penuh pembangunan Kebun Raya Minahasa di Makawembeng. Menurut Careig N Runtu, pembangunan Kebun Raya Minahasa akan membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Kalaupun ada masyarakat yang menolak, itu hal wajar. Tapi kita harus bisa melihat prospek kedepan apalagi Tondano merupakan Ibukota Kabupaten, ujar Runtu. Lanjutnya, dengan dibangunnya Kabun Raya Minahasa di Tondano, saya rasa Tondano akan lebih dikenal masyarakat luar, baik nasional maupun internasional. Para peneliti flora dan fauna akan berkumpul di sini untuk melakukan penilitian tumbuhan dan satwa endemik Sulawesi. “Secara pribadi dan fraksi, kami sangat mendukung langka Pemerintah Kabupaten Minahasa untuk membangun Kebun Raya di Makawembeng. Karena dampaknya akan sangat besar untuk Minahasa lebih khusus Tondano kedepan,†tegas Runtu Junior. (ylo)