Admin Admin
Jumlah posting : 257 Join date : 22.01.08
| Subyek: Rayakan Natal,Warga Sulut Habiskan Rp739 M Tue Dec 30 2008, 10:12 | |
| Rayakan Natal, Warga Sulut Habiskan Rp739 M Jelang Natal Pusat Perbelanjaan Dipadati Warga Manado, KOMENTAR-30 Desember 2008 Dana yang dihabiskan warga Kristen di Sulut untuk merayakan Natal tahun 2008 ini, diperkirakan mencapai Rp 739 miliar. Dana yang cukup besar itu masih terbatas pada konsumsi belanja makanan dan pakaian. Angka ini dihitung dari rata-rata pengeluaran setiap keluarga Kristen menghadapi perayaan Natal.
Hasil wawancara secara ran-dom yang diperoleh Komentar menunjukkan, pengeluaran setiap keluarga bervariasi. Sebagian besar keluarga meng-habiskan dana antara Rp 1,5 hingga 2,5 juta. Hanya seba-gian kecil yang mengeluarkan dana di bawah Rp 1 juta. Tapi, ada juga yang membuka ko-ceknya besar-besar dengan mengeluarkan dana di atas Rp 4 juta. Dari berbagai informasi ini, rata-rata pengeluaran setiap keluarga di Sulut menghadapi Natal tahun 2008 diperkira-kan mencapai Rp 2 juta. Kalau keluarga Kristen di Sulut sebanyak 369.600 KK, maka total pengeluaran (belanja) mencapai Rp 739 miliar. Jumlah KK warga Kristen ini dihitung dari data jumlah penduduk di Sulut. Dari 2.640.000 jiwa penduduk di daerah ini, sekitar 70 persen atau 1.848.000 jiwa merupa-kan warga Kristen. Bila di-asumsikan setiap KK di Sulut beranggotakan lima orang (ayah, ibu dan tiga orang anak), maka keluarga Kristen di daerah ini berkisar 369.600 KK. Besarnya pengeluaran meng-hadapi Natal ini dibenarkan tokoh GMIM Drs Robby Sang-koy MPd. Menurut anggota DPRD Minsel ini, suatu yang wajar karena sudah meru-pakan budaya. “Fenomena ini memang sulit dihindari walau pun sudah ada imbauan dari tokoh gereja agar menghadapi Natal jangan boros. Tapi, ke-nyataannya seperti ini. Apa-lagi orang-orang dari kam-pung sudah mempersiapkan perayaan Natal dari jauh-jauh hari,’’ tutur Sangkoy. Ia melihat justru yang ba-nyak mengeluarkan biaya adalah warga pedesaan. “Co-ba torang lihat di mall-mall, banyak orang-orang dari gunung (kampung, red). Kalau orang-orang kota, biasa-biasa saja,’’ katanya. Ini juga me-nunjukkan, lanjutnya, bahwa krisis global saat ini belum banyak berpengaruh bagi warga Sulut. Namun yang sangat disa-yangkan, katanya, nilai tam-bah dari sebagian besar hasil transaksi yang totalnya men-capai Rp 739 miliar itu, tak dinikmati warga Sulut. Apa-lagi, sekitar 70 persen dari data itu dihabiskan untuk belanja pakaian dan asesoris lainnya yang notabene pro-duknya berasal dari luar daerah.(tim*/adr)
| |
|