Admin Admin
Jumlah posting : 257 Join date : 22.01.08
| Subyek: Sejarah Kota Tomohon & Kpg Jawa Wed Mar 05 2008, 17:30 | |
| Sejarah Kota Tomohon & Kpg Jawa
Tomohon, 13 Nopember 2006 Buku Sumber : Kota Tomohon Tahun 2005, Kota Sejuk Penuh Pesona. AGAMAKota Tomohon bergelar sebagai kota religius, sebab beberapa agama terdapat di sini. Terutama agama Kristen, hampir semua aliran agama berpusat di sini. Suatu hal yang menarik, kerukunan antar umat beragama sangat erat di kota ini.
Sekalipun Tomohon dijuluki Benteng Kristiani di Indonesia Timur, kenyataannya ada komunitas Muslim yang hidup tentram dan damai di Kota ini. Komunitas Muslim terdapat di Kampung Jawa, Kecamatan Tomohon Selatan. Mereka adalah warga keturunan Kyai Mojo yang diasingkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1828 dari Jawa ke Tondano-Minahasa. Kyai Mojo dan pengikutnya sudah kawin mawin dengan wanita Minahasa, dan berkembang menjadi sebuah puak yang khas di Minahasa dan Tomohon sekarang ini. Mereka berbaur dengan warga setempat, berbahasa subetnis toumbulu dan toulour, tetapi tetap memelihara adat budaya leluhur Jawa, dan setia memeluk agama Islam sampai generasi sekarang. Sebagian lagi komunitas Muslim berdiam di Kelurahan Kinilow, dengan Pondok Pesantren Hidayatulah cabang Sulawesi Utara.
Agama lain yang non Kristen adalah Agama Budha. Agama Budha memiliki dua buah Vihara di kota ini. Vihara Surya Dharma dan Vihara Budhayana, keduanya berkedudukan di Kaskasen. Vihara Surya Dharma memiliki lembah meditasi dan panti asuhan sekaligus membuka Universitas Sari Putra Indonesia Tomohon (UNSRIT). Vihara Budhayana memiliki candi doa yang disebut candi penangkal petir.
Aliran Agama Kristen di Tomohon, mayoritas adalah Protestan yaitu Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), kemudian Gereja Katolik, Gereja Panthekosta di Indonesia (GPdI), Gereja Masehi Adven Hari Ketujuh, Gereja Sidang Jemaat Allah, Gereja Bethani dan sebagainya. Berbagai golongan dan aliran agama ini berkantor pusat di Tomohon. GMIM memiliki Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT), Gereja Sidang Jemaat Allah memiliki Sekolah Tinggi Theologia (STT) Parakletos, Gereja Katolik Memiliki Institut Pastoral Indonesia Tomohon, PGSD Don Bosco Tomohon, Akademi Perawat Gunung Maria Tomohon, serta Seminari Menengah St Fransiskus Xaverius Kakaskasen, semuanya ada di Tomohon.
Rata-rata semua Kelurahan dan Desa yang ada di Tomohon, terdapat beberapa buah gereja dengan bangunan yang indah. Umat Kristiani di Tomohon sangat memperhatikan pembangunan gedung gereja. Gedung Gereja Tertua yang sudah berusia sekitar satu abad terdapat dua buah di pusat kota. Satu buah adalah Gereja Hati Kudus Yesus atau terkenal di sebut dengan "Gereja Besi" terdapat di Kelurahan Kolongan milik dari Gereja Katolik, yang satunya adalah Gereja Sion terdapat Kelurahan Talete I (di kompleks Rumah Sakit Bethesda Tomohon, milik GMIM. Kegiatan Agama alifuru yaitu aliran Kepercayaan Minahasa Purba, praktis hampir musnah. Kecuali masih ada oknum-oknum tertentu yang menganutnya secara sinkretis dengan agama Kristen karena mengganggapnya sebagai peninggalan budaya para leluhur. Kepercayaan yang disebut opo-opo itu terdapat di pedesaan namun sifatnya pasif.
Gereja Katolik di Tomohon memiliki sebuah Rumah Sakit bernama Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon. GMIM juga memiliki Rumah Sakit Bethesda. Keduanya berada ditengah kota dan merupakan rumah sakit swasta yang tergolong besar di Tomohon, Minahasa bahkan di Propinsi Sulawesi Utara. Rumah Sakit ini didirikan tidak terbatas untuk pelayanan umat Kristen, tetapi juga warga non Kristen. Sebuah biara milik Umat Katolik terdapat di Kakaskasen, namanya Biara Karmel yang sudah berusia 55 tahun. Saat ini juga di Kakaskasen, baru di buka bukit doa yang terletak di perkebunan mayaporong, di lereng Gunung Mahawu, bukit doa ini mulai ramai dikunjungi masyarakat terutama peziarah di bulan Oktober dan Mei.
Masuknya missi Kristen di Tomohon sudah sejak abad ke XVII. Mula-mula missi Katolik yang dibawa oleh bangsa Spanyol, tapi missi ini kemudian gagal. Di awal abad ke XIX, missi Protestan masuk melalui dua missionaris legendaris untuk Minahasa, yaitu Swarsch dan Riedel yang mulai menginjil di Minahasa pada sekitar tahun 1830. Kedua missionaris ini meninggal di tanah Minahasa. Riedel dimakamkan di Tondano dan Swarsch dimakamkan di Langowan. Makam mereka terpelihara dengan baik dan menjadi tempat ziarah. Di Tomohon terdapat juga beberapa makam dari penginjil orang Belanda dan Jerman. Mereka missionaris yang dikirim oleh lembaga Missi, bernama NZG (Nederlandse Zending Genootschap)> Hasil lembaga missi ini telah menjadikan Minahasa, lebih khusus Tomoho sebagai basis dan Benteng Kristen di Indonesia Timur. (bagpde, gem)
| |
|