Melihat dari Dekat Aktivitas Puasa Warga Kampung Jawa Tomohon

Pamor Kelurahan Kampung Jawa Tomohon (Jatom) memang tidak setenar Jaton (Kampung Jawa Tondano). Meski demikian, dalam hal kekerabatan dengan warga di kelurahan sekitar, warga Jatom boleh tak kesulitan dalam menyesuaikan diri.

TENANG dan tentram. Itulah kata tepat yang bisa menggambarkan bagaimana suasana bulan Ramadhan di Kelurahan Kampung Jawa Tomohon, tatkalah koran ini berkunjung kemarin (Selasa, 2/9), siang.
Memasuki bulan puasa, masyarakat di kelurahan yang hanya terbagi dalam 3 lingkungan ini mengaku menjalaninya tanpa kendala apapun. Semuanya berjalan secara biasa, meskipun komunitas mereka terbilang minoritas.
“Banyak yang masih terikat sudara dengan orang-orang di kelurahan sekitar, karena so baku kaweng dengan orang-orang sini. Makanya sampe skarang ndak ada masalah sama sekali,” tukas Irene Kawuwung, istri Suratinoyo yang juga dikenal sebagai Lurah Kampung Jatom.
Adakah warga Nasrani dari kelurahan tetangga yang datang bergabung ketika warga Jatom berbuka puasa? Selama ini rupanya fenomena yang kerap terlihat di daerah lain di Sulut ini, belum pernah terjadi di tenga-tengah warga Kampung Jatom.
“Dorang (warga Nasrani, red) biasanya nanti datang ketika hari raya (lebaran, red),” tambah Irene dengan logat khas Tomohon sembari sesekali membalas salam dari sejumlah warga yang kebetulan lewat di depan rumahnya. (lee)