Admin Admin
Jumlah posting : 257 Join date : 22.01.08
| Subyek: Non Muslim Kawal Sholat Id Sun Sep 12 2010, 12:37 | |
| Non Muslim Kawal Sholat Id
Mdopost - Sabtu, 11 September 2010 Umat Muslim yang mengikuti Sholad Id duduk di bawah Pohon Natal raksasa di depan Kantor Walikota Manado yang tercatat dalam rekor muri MANADO— Sulut jadi contoh dan teladan bagi daerah lain. Wujud persatuan dan kesatuan antar umat beragama pun tampak sejak malam takbiran hingga perayaan Idul Fitri 1431 Hijriah, kemarin. Seperti ditunjukkan jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut. Para pejabat beragama Kristen, mengadakan silaturahmi ke unsur Muspida Sulut yang merayakan Hari Kemenangan Umat Muslim ini. Rangkaian kegiatan Idul Fitri pun ternyata tidak hanya diikuti oleh kalangan Muslim, tetapi umat non Muslim pun ikut berpartisipasi. Seperti Pawai Takbiran yang dilaksanakan Kamis lalu (9/9). Tidak hanya peserta Muslim yang ikut berpawai, kalangan non Muslim pun ikut serta bergabung memeriahkan Pawai Takbiran tersebut. Pun, di kalangan warga sendiri, kerukunan itu begitu tampak. Salah satu yang dilakukan organisasi pemuda gereja di Minut. Pemuda GMIM, Katolik, GPdI dan denominasi gereja lainnya, tampak berjaga-jaga di lokasi Sholat Id. Ketua Pemuda Katolik (PK) Sulut, Julius Tumilantouw SE, mengatakan, personil PK di Sulut tiap kabupaten/kota telah bersiap menjaga Sholat Id sejak pukul 06.00. “Kami telah berada di masjid Jani Diponegoro di Airmadidi Minahasa Utara sejak jam enam pagi,” kata Tony Wewengkang, seorang pemuda yang berjaga saat itu. Terlihat para pemuda gereja berperan mengatur lalu-lintas di depan masjid. “Kami juga mengatur arus lalu-lintas agar tidak terjadi kemacetan, dan tidka mengganggu jalannya sembahyang umat Muslim yang merayakan Hari Idul Fitri,” tandas Wewengkang. Tak hanya Minut, Sholat Id di Kota Manado juga dijaga pemuda lintas gereja. “Ini sudah merupakan agenda tahunan,” kata Femly Lipan, pemuda GMIM dari Karombasan. Begitu juga Tomohon, Minahasa dan wilayah lainnya. Plt Gubernur Sulut, Drs Robby J Mamuaja, mengatakan, kerukunan antar umat beragama di Sulut sudah terjalin sejak lama. Sehingga jika ada benih-benih pemecah belah, akan serta merta ditolak masyarakat. “Memang sebagai daerah yang sedang berkembang, kita tidak bisa menolak kedatangan orang-orang dari luar daerah. Karena itu, mari kita berikan contoh dan teladan, bagaimana menjaga kerukunan antara sesama umat beragama. | |
|