Jumlah posting : 49 Join date : 22.01.08 Age : 75 Lokasi : Jakarta
Subyek: KEBUDAYAAN JATON - Gholibah Wed Mar 05 2008, 14:39
KEBUDAYAAN JATON GHOIBAH.
Ghoibah adalah salah satu Dzikir ( terkenal ) peninggalan Kyai Modjo. Saat ini Masyarakat Kampung Jawa Tondano menyebutnya dengan dialek Jawa Tondano disebut “Gholibah”. Oleh pengikut Kyai Modjo disebut “TARIKAH DHARURIAH ZIKIR SOTHORIAH” Dzikir ini tidak ada sangkut paut dengan Tarekat Tarekat atau praktek Sufisme melainkan dalam pengertian: Tarikah = Jalan. Dharuri = Yang terang sebagaimana mestinya. Dzikir = Ingat ( kepada Allah ) Sothoriyah = Seorang ibu dilingkungan keluarga Kyai Modjo, yang sangat taat melakukan ibadah Agama ( Islam ). Didalam memelihara kontak kontak atau komunikasi dengan Allah Swt, Kyai Modjo secara kolektif senantiasa melakukan “ZIKRULLAH” yang disebut “GHOIBAH” atau dzikir ghaib. Disebut demikian oleh karena wujud Allah Swt, itu ghaib adanya. Bentuk dzikir ghaibah itu mirip mirip dzikir Ratib Haddad, tetapi secara terperinci bentuk dan susunan Dzikir Ghoibah itu terdiri atas lafad lafad Takbir, Istighfar,Ayat ayat Kitab Suci Al Qur’an ( antara lain surat Al Baqarah ), Hadits hadits Qudsi serta al Asma’ul Husnah Tasbih, Tahmid, Selawat, Dengan demikian dalam berdzikir Ghoibah apabilah dilaksanakan dengan penuh perasaan sehingga termotivasi seakan akan Yang Ghoib itu terlihat memandang dan mengabulkan permohonan hamba hambanya yang mengharap keridhaannya. Hingga sampai saat searing Dzikir Goibah masih terpelihara, dan mungkin tinggal 1 atau 2orang saja yang hafal dan sanggup membawakannya. Dzikir Ghoibah ini dibawakan dengan gaya khas Jawa, terutama alunan alunannya, sehingga kadang kadang sampai menimbulkan tergetarnya hati ( sampe badiri bulu nyawa ).
Sebagai contoh barangkali bagi yang tau, coba bacakan dengan langgam Jawa potongan Dzikir Ghoibah berikut ini: “ YA…NUU….RU…….YA HA…..KUN….YA…. MUBII…..N YA ALLAH “ ( 5X )
Rasanya sangat jauh berbeda kalau dzikir untuk selamatan atau syukuran yang dibawakan ( dibacakan ) dewasa ini yang terdengar datar, cepat dan tidak memberikan akibat phsichologis yang medengarkannya, apalagi bagi yang nggak ngerti ( abis badiker tunggu amplop deng berkat, klaaar). Diriwayatkan bahwa Dzikir Ghoibah ini berasal dari para Wali ditanah Jawa. Dzikir Ghoibah dilaksanakan secara kolektip, apabila masyarakat terancam bahaya, apabila mengamuk penyakit epidemi, tertimpah musibah, Syukuran. Yang kenyataannya bahwa kalau menjelang Puasa ( bulan Ramadhan ) masyarakat Kampung Jawa Tondano Nyekar atau Ziarah ke Makam Kyai Modjo dan bersama sama membawakan Dzikir Ghoibah ini di Cungkop.
Berikut bisa saksikan Vidio Clipnya, Yandibawakan oleh Ir.Abd.Haris Pulukadang - Jakarta