www.jaton.forumotion.com
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
www.jaton.forumotion.com


 
IndeksIndeks  PortalPortal  PencarianPencarian  Latest imagesLatest images  PendaftaranPendaftaran  Login  Dunia  Mualaf  VidioDunia Mualaf Vidio  Jaton SilaturachmiJaton Silaturachmi  

 

 BRI Selidiki Penyebab Kematian Ikan di Danau Tondano

Go down 
PengirimMessage
Admin
Admin
Admin


Jumlah posting : 257
Join date : 22.01.08

BRI Selidiki Penyebab Kematian Ikan di Danau Tondano Empty
PostSubyek: BRI Selidiki Penyebab Kematian Ikan di Danau Tondano   BRI Selidiki Penyebab Kematian Ikan di Danau Tondano EmptyFri Nov 19 2010, 08:00


BRI Selidiki Penyebab Kematian Ikan di Danau Tondano


BRI Selidiki Penyebab Kematian Ikan di Danau Tondano 2ec7c2951414ce99392a426531e650f4

Kamis, 18 November 2010

MANADO, TRIBUN-Sejumlah pengusaha budidaya ikan air tawar di Kecamatan Eris dan Kakas, Kabupaten Minahasa, mulai kelimpungan. Mereka mengaku kebingungan membayar utang ke perbankan menyusul lenyapnya pendapatan akibat mati mendadaknya ikan budidaya mereka di Danau Tondano, belum lama ini.


Mereka juga mulai mengkhawatirkan kelangsungan usaha budidaya ikan lantaran kehabisan modal, dan masih ada tanggungan mengangsur utang. Karenanya, mereka meminta kalangan perbankan dapat meringankan usaha mereka dengan memperpanjang masa angsuran utang, atau meringankan cicilan bunga kredit.
"Saya meminjam modal di BRI sebesar Rp 50 juta. Kalau keadaan seperti ini, saya sangat kesulitan membayar kredit di bank," ungkap Jotty Adam, pengusaha budidaya ikan mujair dan mas di Desa Eris, Kecamatan Eris, Rabu (17/11). Dia berharap, pihak bank dapat memperpanjangan jangka waktu kredit. "(Atau) kalau bisa kami diberika keringanan bunga kredit," pintanya.


Apalagi, dirinya setiap bulang harus mengangsur kredit Rp 5 juta perbulan. Terpisah, Pemimpin Wilayah BRI Sulut, Andi Eko Putro menyatakan, pihaknya belum bisa memutuskan jawabannya. Pasalnya, pihaknya perlu mengkaji dulu persoalan yang terjadi, termasuk ada tidaknya kerugian akibat kondisi alam (force majeure). Kendati demikian, BRI katanya tetap berusaha mengupayakan usaha budidaya tetap berjalan.
"Nanti kita kasih kalau itu memang force majeure akibat alam," jelasnya seraya menyebuk skema keringanan kredit seperti rekondisi utang, dan sebagainya. BRI juga akan mengkajinya kasus perkasus sebelum merumuskan kebijakan kepada kalangan pengusaha budidaya ikan itu.

"Kita juga lihat kinerja kreditnya," tegasnya.
Informasi yang terhimpun, kejadian seperti itu menurut sejumlah kalangan terjadi setiap tahun, yakni akibat rano yapo. Selain meminta keringanan kredit, sejumlah kalangan pengusaha budidaya lainnya juga meminta kemungkinan suntikan tambahan modal. Apalagi modal perbankan memang sangat membantu.


"Sampai bulan lalu, kami tidak pernah kesulitan membayar kredit bank. Tapi bulan depan kami tidak punya uang membayar kredit. Kami hanya minta perhatian bank agar mengerti kondisi yang kami hadapi," ucap Lexi Gerung, pengusaha budidaya ikan, sembari menambahkan, setidaknya perlu enam bulan agar kembali pulih.
Anggota DPRD Minahasa, Oklen Waleleng juga ikut berkomentar. Menurutnya, perbankan perlu memperhatikan keluhan mereka. Apalagi kata Waleleng, usaha budidaya ikan memberikan keuntungan yang menjanjikan, yakni bisa memanen ikan setiap minggu. Akibat mati mendadaknya puluhan ton, mereka mengaku rugi setidaknya Rp 1,5 miliar.


"Jika diuangkan, kemungkinan total kerugian lebih dari Rp 600 juta. Dari data kami, ikan-ikan yang mati berasal dari sekitar 150 petak jaring tancap. Kerugian bisa diminimalisir karena mereka memaksakan menjual ikan walau tidak segar lagi," kata Dave Malonda, Camat Kakas, belum lama ini.


Jika dikumpulkan ikan yang mati mencapai 300 ton hanya di Kecamatan Kakas. Padahal, kejadian serupa juga dialami pengusaha budidaya di Kecamatan Eris. Malonda menduga kematian akibat kandungan belerang dari Desa Kaweng yang menyebar ke mana-mana, termasuk ke Kecamatan Eris. Di Kecamatan Eris kerugian menurut Hukum Tua Desa Eris, Dedy Tumarar, lebih besar ketimbang di Kakas.

Katanya, di Desa Eris dan Tandengan, kerugian jika diungkan lebih dari Rp 800 juta.
Kembali Ke Atas Go down
https://jaton.forummotion.com
 
BRI Selidiki Penyebab Kematian Ikan di Danau Tondano
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Produksi Ikan Danau Tondano 1.234 Ton
» Danau Tondano Keluarkan Gas
» Empat Dermaga Segera Dibangun di Danau Tondano
» ADA APA DENGAN TONDANO ??
» Ada Apa dengan Tondano III(1)

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
www.jaton.forumotion.com :: Tampilan Pada Portal :: Tampilan Utama-
Navigasi: