Admin Admin
Jumlah posting : 257 Join date : 22.01.08
| Subyek: Hari Ini Tsunami Drill Digelar di Manado Sat Dec 27 2008, 12:10 | |
| Hari Ini Tsunami Drill Digelar di ManadoSeorang pria berdiri dekat papan peringatan tsunami yang memberitahukan apa yang harus dilakukan bila terjadi tsunami Sabtu, 27 Desember 2008 | 08:25 WIB - Kompsas GORONTALO, SABTU - Tsunami Drill atau latihan evakuasi tsunami secara massal hari ini, Sabtu (27/12) digelar di Manado menyusul kegiatan yang sama di Gorontalo, Jumat (26/12).
Pelaksanaan Tsunami Drill di Manado semula dijadwalkan pada 26 Desember 2008 namun diundurkan sehari karena masih bertepatan dengan hari kedua peringatan Natal. Menurut Presiden keputusan mengundurkan jadwal Tsunami Drill di Manado untuk menghormati umat kristiani di wilayah tersebut yang masih merayakan Natal.
Karena pengunduran tersebut, Presiden tidak dapat menyaksikan langsung pelaksanaan Tsunami Drill. Kunjungannya ke Manado berakhir kemarin setelah Presiden mengikuti perayaan Natal di Manado, Kamis (25/12).
Rencananya, pelaksanaan Tsunami Drill di Manado akan dilibatkan sebanyak 5.000 orang sebagai relawan, yang sebagian besar tinggal di pesisir pantai. Sementara jumlah masyarakat pada berpartisipasi dalam simulasi itu diharapkan sebanyak 15 ribu orang
Tsunami Drill dilakukan setiap tahun di daerah yang dinilai rawan terhadap bencana tsunami. Kegiatan ini dilakukan untuk memelihara kesiagaan dan kesiapan masyarakat bila bencana itu datang.
Manado Pernah Dilanda Tsunami Tahun 1837 Sabtu, 27 Desember 2008 | 08:50 WIB MANADO, SABTU - Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek), Kusmayanto Kadiman menyatakan Kota Manado, Sulawesi Utara pernah dilanda bencana alam gelombang tsunami setinggi 20 meter pada tahun 1837, sehingga kota tersebut dipilih menjadi lokasi kegiatan "tsunami drill". "Tsunami pada tahun 1837 berupa gelombang air laut besar didahului gempa bumi berkekuatan 8 Skala Richter di Teluk Manado pada kedalaman 11 km, berjarak 150 km dari arah Pantai Manado," kata Menristek Kusmayanto, pada acara "Tsunami Drill" di Manado, Sulut, Sabtu (27/12).
Acara tersebut dihadiri Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Aburizal Bakri, Menteri Perikanan dan Kelautan, Freddy Numberi, Gubernur Gorontalo, Fadel Muhamad dan beberapa pejabat lain di Sulut.
Kusmayanto mengatakan, adanya pengalaman tersebut, kini diperlukan antisipasi berupa latihan bersama melibatkan berbagai unsur pemerintah dan masyarakat, mengenai cara menghadapi bila terjadi musibah bencana alam seperti itu.
"Peta evakuasi dan rambu-rambu pada latihan tersebut harus dibuat permanen dan dimasukan dalam kurikulum sekolah," katanya.
Gubernur Sulut, Sinyo Hari Sarundajang mengatakan, kegiatan "tsunami drill" di Kota Manado melibatkan berbagai unsur aparat pemerintah serta segenap lapisan masyarakat Sulut. Pada kegiatan penyelamatan tsunami telah disiapkan 11 titik kumpul dan tiga titik jemput untuk dilakukan pertolongan bagi korban.
Sarundajang menambahkan, Sulut merupakan daerah berpotensi tsunami karena berada di lajur patahan tektonik, maka latihan seperti "tsunami drill" menjadi sangat penting sebagai langkah antisipasi. Tsunami Drill di Gorontalo Dinilai BerhasilDr Hery Harjono, Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Sabtu, 27 Desember 2008 | 08:46 WIB GORONTALO, SABTU - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menilai pelaksanaan simulasi Tsunami atau Tsunami Drill di Gorontalo yang dilakukan kemarin berhasil dengan baik. Kegiatan yang sama akan dilakukan di Manado hari ini.
"Sepanjang pengamatan kami tadi, simulasi ini efektif dan mendapat respon yang baik dari masyarakat Gorontalo," kata Deputi Bidang Ilmu Kebumian LIPI, Hery Haryono seusai kegiatan Tsunami Drill di Gorontalo, Jumat (26/12). Menurut dia, selain respon masyarakat, ia juga menilai bahwa sistem peringatan Tsunami yang meliputi kesiapan sarana dan prasarana sudah cukup memadai.
Terlebih, kata dia, pada saat sirine peringatan bahaya Tsunami dibunyikan, warga tampak benar-benar panik dan berupaya menyelamatkan diri. LIPI yang juga sebagai salah satu pelaksana Tsunami Drill, menyatakan bahwa Gorontalo merupakan salah satu wilayah yang rawan Tsunami.
"Bagian tenggara Gorontalo merupakan wilayah paling rawan dan harus diwaspadai," tukasnya.
Ia menambahkan, saat ini sistem peringatan dan telekomunikasi yang dimiliki oleh BMG sudah jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, karena dengan cepat bisa mendeteksi lokasi gempa. Hanya dalam waktu lima menit, kata dia, lokasi gempa bisa diketahui dan informasi tersebut langsung diteruskan kepada masyarakat.
Tsunami Drill di Gorontalo merupakan yang keempat kalinya digelar di Indonesia dan melibatkan sekitar lima ribu warga setempat. Latihan evakuasi secara massal ini sebelumnya telah digelar di daerah rawan tsunami lainnya di Aceh, Padang, dan Bengkulu. | |
|