Admin Admin
Jumlah posting : 257 Join date : 22.01.08
| Subyek: Dewan Gereja Se-Dunia: Film Fitna adalah “Islamophobia” Tue Apr 01 2008, 10:09 | |
| Dewan Gereja Se-Dunia: Film Fitna adalah “Islamophobia” Selasa, 01 April 2008 Dewan Gereja se-Dunia (WCC) mengecam film buatan anggota perlementer sayap kanan Belanda, Geert Wilders sebagai bentuk “Islamophobia” Direktur Program Dialog Antaragama WCC itu mengkritik film pendek Geert Wilders berjudul "Fitna" sebagai " kasus yang jelas dari Islamofobia."
"Terlihat melalui gambar-gambar, pembuat film melukiskan ekstrimisme keras tanpa ada usaha untuk memisahkannya dari Islam mainstream," kata Premawardhana. "Ekstrimisme adalah masalah di setiap agama dan perlu dicegah melalui dialog antaragama."
Wilders, pemimpin Partai Kebebasan yang anti imigrasi, menayangkan video pendeknya di Internet pada Kamis lalu dan disambut kemarahan umat Muslim di seluruh dunia. Di film tersebut, gambar serangan 11 September di Amerika Serikat dan peledakan bom yang dilakukan ekstrimis Muslim muncul bersama kutipan-kutipan dari Al-Quran.
Dalam pernyataan bersama, para menteri luar negeri Uni Eropa, mengecam film tersebut dan mengekspresikan dukungan mereka untuk Pemerintah Belanda, yang menjauh dari film Wilder.
"Film itu menyamakan Islam dengan kekerasan dan pandangan ini dengan tajam ditolak," bunyi pernyataan 27 menteri tersebut.
Namun, Uni Eropa juga mengatakan film itu tidak melewati batas kebebasan beragama dan mereka yang terhina oleh isinya tidak seharusnya bereaksi dengan kasar.
"Merasa terhina bukanlah alasan untuk menyerang atau mengancam," kata mereka.
Film itu menyebabkan kemarahan di negara-negara mayoritas Muslim termasuk Iran, yang menyebut film itu mengerikan, menghina dan anti-Islam.
Sebuah delegasi yang terdiri dari umat Kristiani dan Muslim Belanda minggu lalu mengunjungi Mesir untuk mengurangi kerusakan yang dapat disebabkan film tersebut. Menurut Ecumenical News International, mereka membawa pesan bahwa mayoritas populasi, komunitas gereja dan Muslim di Belanda menentang film tersebut, namun kebebasan berbicara berarti bahwa Pemerintah Belanda tidak berkuasa melarang penayangannya.
Menurut anggota delegasi, ulama Al-Azhar, Mesir, Syeikh Muhammad Sayyid Tantawi, mengekspresikan ketidaksenangannya kepada mereka dalam pertemuan selama setengah jam tersebut.
"Seorang anggota parmelen di Belanda menghina satu setengah milyar umat Muslim. Ini tidak dapat ditoleransi," kata Tantawi dikutip delegasi.
Bas Plaisier, anggota delegasi dan sekretaris jenderal Gereja Protestan di Belanda, mengatakan setelah pertemuan dengan Talawi, "Sekali lagi jelas bagi kami bagaimana respon terhadap isu ini sangat emosional di dunia Arab. Film ini bermain dengan api."
Awal bulan lalu, WCC meluncurkan komentar "Belajar untuk Mengeksplorasi Kasih Bersama-sama," di mana tubuh ekumenikal itu mendesak baik Muslim dan Kristiani menemukan dasar bersama dalam kasih untuk Tuhan dan sesama. [chp/cha/hidayatullah. | |
|