Ahmad Sayuti "nabi palsu" Tukang Cukur asal Bandung
Nekat benar kelakuan Ahmad Sayuti. Warga Ciateul, Bandung, Jawa Barat, itu mengaku sebagai nabi dan rasul terakhir. Ujungnya, dia digelandang ke Markas Kepolisian Sektor Kota Regol, Rabu (6/2).
Awalnya adalah dua buku berseri yang ditulis Sayuti dan terbit medio 2005. Buku pertama berjudul Kelalaian Para Pemuka Agama Dalam Memahami Kitab-kitab Peninggalan Nabi dengan Segala Akibatnya. Buku kedua Mungkinkah Tuhan Murka. Pada halaman 8 di buku kedua itulah Sayuti mengaku diutus sebagai nabi.
Tak hanya itu, dalam setiap bukunya, Sayuti juga menyatakan kitab suci Taurat, Injil, dan Alquran bukanlah firman Allah. Tapi hanya perkataan para nabi. Pernyataan Sayuti kontan memantik kemarahan warga.
Di hadapan polisi, Sayuti bergeming. Dia tetap mengaku sebagai nabi dan rasul terakhir. Sampai berita ini disusun polisi masih terus diperiksa Sayuti.(metroTV)
Akhirnya Nabi Palsu Bertobat
Nabi palsu asal Bandung berniat bertobat. Ahmad Sayuti, 77, akan melakukan pertobatan Jumat (8/2). Sayuti selama ini mengaku sebagai nabi dalam dua buku yang ditulisnya. Si nabi palsu ini akan bertobat di kantor PW Persis, Jl. Pungkur gang Muncang No 31 pukul 14:00. "Inisiatif bertobat itu datang dari Pak Sayuti sendiri. Tidak ada paksaan. Kami hanya mediasi saja," terang Ihsan Setiadi Latief, sekretaris PW Persis, Kamis (7/2).
Keluarga Sayuti sebelumnya menghubungi seorang ustad. Tujuannya, ya itu tadi, akan bertobat. Ada beberapa poin yang akan diikrarkan oleh Ahmad Sayuti. Antara lain akan menyatakan tobat dengan membaca dua kalimat syahadat. Juga akan memusnahkan semua buku yang belum tersebar.
Menurut Ihsan, Sayuti akan meminta maaf kepada semua umat Islam dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi dan menyatakan buku tersebut salah dan sesat. Atas kejadian ini, Ihsan juga menghibau kepada umat Islam agar bersikap tenang, hati-hati dan jangan mau dipecah belah."Kita niat karena Allah untuk menjaga agama Islam," katanya menutup pembicaraan. (dtc)