Kotamobagu Hadirkan Tradisi Lebaran Binarundak

KOTAMOBAGU – Untuk ketiga kalinya berturut-turut merangkaikan Lebaran Idul Fitri, masyarakat Kelurahan Motoboi Besar, Kecamatan Kotamobagu Timur, Kota Kotamobagu, Selasa (14/09/2010) kembali menggelar pembakaran Binarundak (nasi bulu,red) secara massal yang biasa disebut Lebaran Binarundak.
Kali ini, masyarakat setempat membakar Binarundak sebanyak 2400 ruas bambu yang digelar disepanjang jalan dimasing-masing lingkungan kelurahan. Penganan yang tidak asing lagi buat warga Sulut ini menghabiskan Rp 15 Juta dengan rincian menu yang digunakan; beras ketan 800 kg, 1200 kelapa, 2400 ruas bambu ukuran 60 cm, Jahe 40 kg, sabut kelapa untuk pembakaran 12 truk.
Wargapun menyambut hangat kegiatan yang dicangkan tiga tahun lalu oleh kepemimpinan Lurah Salman Bahansubu. Menurut Salman, tradisi ini harus dijaga untuk kelestarian dan kebanggaan masyarakat Motoboi Besar.
Walikota Drs Djelantik Mokodompit yang menghadiri acara tersebut memberikan apresiasi besar. Menurutnya, acara ini akan dijadikan asset daerah. “Ini bisa menjadi wisata kuliner kedepan, dan pemerintah akan menssufort sepenuhnya,” kata walikota.
Didepan masyarakat saat itupula, walikota menjanjikan peringatan Lebaran Binarundak kedepan akan diupayakan tercatat dalam Museum Rekor Muri. “Kalau Kelurahan Motoboi Kecil lalu masuk Muri karena kacang goyangnya. Maka Motoboi Besar bisa masuk Muri karena Binarundaknya,” harapnya.