JIN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN HADITS
Oleh: Agus Junaedi,M.Ag
HUBUNGAN JIN DAN MANUSIA
Jin Kafir Musuh utama Manusia
Asal muasal permusuhan setan dengan manusia berawal sejak Adam diciptakan, bahkan sebelum Adam diciptakan. Permusuhan ini diawali dengan permusuhan antara nenek moyang setan yakni Iblis dengan nenek moyang manusia, Nabi Adam. Iblis pada awalnya makhluk yang taat beribadah kepada Allah sebagaimana malaikat. Akan tetapi ia memiliki perangai sombong dan keangkuhan sehingga tidak mau sujud kepada Nabi Adam. Dengan sombong Iblis mengatakan keengganan sujudnya itu:
أَنَاْ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِي مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُ مِن طِينٍ
Artinya: "Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya (Adam), Engkau telah menciptakan saya dari api sementara Engkau menciptakannya dari tanah" (QS. Al-Araf 7:12).
Kesombongannya itulah yang menyebabkan Allah mengusir Iblis dari surga serta melaknat dan membencinya sampai hari kiamat kelak. Akan tetapi, sebelum diusir, iblis meminta satu permohonan kepada Allah untuk diijinkan hidup abadi sampai hari Kiamat datang, dan Allah pun mengabulkannya. Oleh karena itu, iblis sampai sekarang masih hidup dan tidak akan mati sebelum Kiamat terjadi. Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah:
قَالَ أَنظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ قَالَ إِنَّكَ مِنَ المُنظَرِينَ
Artinya: "Iblis berkata: "Tangguhkanlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh" (QS. Al-A'raf: 14-15).
Penangguhan kematian iblis ini dimaksudkan agar ia leluasa dalam mengganggu dan menjerumuskan manusia dari jalan yang benar. Dalam al-Qur'an dikatakan, bahwa iblis akan senantiasa mengganggu dan menjerumuskan manusia dari berbagai lini, mulai dari depan, belakang, sisi kanan, kiri dan sebagainya. Ini artinya, kapanpun dan dimanapun, iblis dan setan akan terus mencari celah untuk dapat menggoda dan menjerumuskan manusia. Hal ini sebagaimana tertuang dalam firman Allah:
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ ثُمَّ لآتِيَنَّهُم مِّن بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَن شَمَآئِلِهِمْ وَلاَ تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
Artinya: "Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)" (QS. Al-Araf 7:16-17).
Sedangkan target permusuhan jin kafir (setan) ada dua yaitu target jangka panjang dan target jangka pendek. Adapun target jangka panjang adalah menjerumuskan manusia ke dalam api neraka, hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat Fatir ayat 6
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوّاً إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
Artinya: "Sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala" (Fathir 35:6).
Sedangkan misi dan tujuan jangka pendeknya adalah:
1. Menjerumuskan manusia dalam perbuatan syirik dan kufur
Setan senantiasa mengajak para hamba untuk menyembah selain Allah serta berusaha membuat mereka kufur kepada Allah dan syariatNya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam surat al-Hasyr ayat 16 berikut ini:
كَمَثَلِ الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلْإِنسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِّنكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ
Artinya: "(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) setan ketika dia berkata kepada manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta Alam" (QS. Al-Hasyr:16).
Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam suatu hari pernah berkhutbah:
إن الله أمرني أن أعلمكم ما جهلتم مما علمني يومي هذا : إن كل ما أنحلته عبدي حلال وإني خلقت عبادي حنفاء كلهم وإنه أتتهم الشياطين فاجتالتهم عن دينهم وحرمت عليهم ما أحللت لهم فأمرتهم أن يشركوا بي ما لم أنزل به سلطانا
Artinya: "Wahai manusia, sesungguhnya Allah telah memerintahkan saya untuk mengajarkan kepada kalian apa yang kalian belum ketahui yang pada hari ini Allah baru saja mengajarkannya kepada saya. Allah berfirman: "Seluruh harta yang Aku karuniakan kepada hamba adalah halal. Aku menciptakan hamba- hambaKu semuanya suci, bersih dan lurus. Hanya saja, setan datang menggoda mereka. Setanlah yang memalingkan mereka dari agama mereka yang lurus, setan juga yang mengharamkan apa yang Aku halalkan kepada mereka. Mereka juga menganjurkan dan mengajak para hamba untuk menyekutukanKu dengan sesuatu yang Aku sendiri belum menurunkan ilmu kepadanya" (HR. Muslim).
2. Menjerumuskan manusia kepada perbuatan dosa dan durhaka
Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
ألا وإن الشيطان قد أيس من أن يعبد في بلادكم هذه أبدا ولكن ستكون له طاعة فيما تحتقرون من أعمالكم فسيرضى به
Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Ingatlah, bahwasannya setan sudah putus asa untuk disembah di negeri kalian ini. Akan tetapi kalian akan mentaatinya dalam perbuatan-perbuatan yang oleh kalian sendiri dipandang hina, dan setan akan meridhainya" (HR. Turmudzi dalam Shahih Sunannya).
Dalam hadits lain Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam juga bersabda:
جابر بن عبد الله - رضي الله عنهما - قال : سمعتُ- رسولَ الله -صلى الله عليه وسلم- يقول : «إن الشيطان قد يَئِسَ أن يَعْبُدَهُ المصَلُّون في جزيرة العرب ، ولكن في التحريش بينهم»
Artinya: "Jabir berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya setan telah putus asa untuk disembah oleh orang-orang yang shalat di daerah Arab, akan tetapi (setan akan diikuti) dalam hal memburu dan saling kasar di antar mereka" (HR. Muslim).
3. Menghalangi manusia untuk berbuat kebaikan
Bukan hanya menjerumuskan manusia ke dalam perbuatan dosa dan durhaka, setan juga senantiasa menghalang-halangi manusia dari perbuatan baik dan taat. Dalam sebuah hadits dari Saburah bin Abi Fakih bahwasannya ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
عن سبرة بن أبي فاكه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ان الشيطان قعد لابن آدم بأطرقه فقعد له بطريق الاسلام فقال تسلم وتذر دينك ودين آبائك وآباء آبائك فعصاه فأسلم ثم قعد له بطريق الهجرة فقال تهاجرفهو جهد النفس والمال فتقاتل فتقتل فتنكح المرأة ويقسم المال فعصاه فجاهد فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم فمن فعل ذلك كان حقا على الله أن يدخله الجنة ومن قتل كان حقا على الله أن يدخله الجنة قال وإن عرق كان حقا على الله أن يدخله الجنة
"Sesungguhnya setan selalu duduk (menggoda) keturunan Adam di semua sisi dan jalannya. Ia duduk di jalan Islam sambil berkata: "Kamu masuk Islam dan meninggalka agamamu, agama bapak dan nenek moyangmu, mengapa?" Lalu hamba itu tidak menghiraukannya dan ia tetap masuk Islam.
Kemudian setan duduk di jalan hijrah sambil berkata: "Mengapa kamu berhijrah segala sementara kamu meninggalkan tanah air dan hartamu?" Hamba itu tidak mempedulikannya, dan ia pun tetap hijarah. Kemudian setan duduk di jalan jihad sambil berakata: "Mengapa kamu hendak berjihad segala,padahal dengan demikian kamu akan mengorbankan harta dan nyawa kamu akan terbunuh. Mendingan kamu menikah dengan seorang wanita, lalu berbagi harta dengannya?" Hamba tadi tidak memperdulikannya, da ia pun tetap berjihad.
Rasulullah bersabda kembali: "Barangsiapa yang melakukan hal demikian, maka Allah berhak untuk memasukkannya ke dalam surga. Barang siapa yang terbunuh (dalam medan perang) atau tenggelam, maka Allah berhak untuk memasukkannya ke dalam surga" (HR. Nasai).
4. Merusak ketaatan
Apabila setan tidak dapat menggoda manusia untuk meninggalkan kebaikan dan taat, maka ia tetap akan berusaha menggoda dan menjerumuskan manusia dengan cara merusak ketaatan dan kebaikan tersebut, agar si hamba tidak mendapatkan pahala dari ketaatannya itu. Dalam sebuah hadits dikatakan, bahwa Utsman bin al-Ash pernah datang ke pada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sambil berkata:
عن عثمان بن أبي العاص أنه قال قلت يا رسول الله إن الشيطان قد حال بيني وبين صلاتي وقراءتي يلبسها علي فقال رسول الله {صلى الله عليه وسلم} ذاك شيطان يقال له خنزب فإذا أحسسته فتعوذ بالله منه واتفل على يسارك ثلاثاً ففعلت ذلك فأذهبه الله عني
"Ya Rasulullah, sesungguhnya setan telah menghalang-halangi antara saya dengan shalat dan membaca (al-Qur'an) saya, dengan cara berwujud dalam wujud Ali". Mendengar hal itu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Setan yang mengganggu kamu itu bernama Khinzib. Apabila kamu merasakan datangnya, maka berlindunglah kepada Allah dari godaannya dan meludahlah ke sebelah kiri sebanyak tiga kali". Utsman berkata: "Lalu aku melaksanakan petunjuk Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tadi, sehingga Allah mengusir setan itu dari saya" (HR. Muslim).
Apabila seseorang melaksanakan shalat, maka setan datang membisikkan dan menggodanya dengan cara, menyibukkan dengan berbagai hal, mengingat-ngingat urusan dunia, menghadirkan barang- barang yang hilang sampai membuat orang yang shalat itu ngantuk atau lalai. Dalam hadits riwayat Imam Bukhari dikatakan:
أَبُو هُرَيْرَةَ قَالَ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- :« إِذَا نُودِىَ بِالصَّلاَةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ لَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لاَ يَسْمَعَ التَّأْذِينَ ، فَإِذَا قُضِىَ التَّأْذِينُ أَقْبَلَ حَتَّى إِذَا ثُوِّبَ بِهَا أَدْبَرَ ، حَتَّى إِذَا قُضِىَ التَّثْوِيبُ أَقْبَلَ يَخْطُرُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ يَقُولُ لَهُ : اذْكُرْ كَذَا اذْكُرْ كَذَا ، لِمَا لَمْ يَكُنْ يَذْكُرُ مِنْ قَبْلُ حَتَّى يَظَلَّ الرَّجُلُ مَا يَدْرِى كَيْفَ صَلَّى ».
Artinya: "Dari Abu Hurairah, bahwasannya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila dipanggil untuk shalat (adzan berkumandang), Setan segera membelakangi sambil kentut dengan keras sehingga orang itu tidak mendengar adzan tersebut. Apabila adzan telah selesai, ia segera menghampirinya. Apabila ia melaksanakan shalat, ia kembali membelakangi sambil membisikkan antara seseorang dengan dirinya. Setan itu mengatakan: ingat ini, ingat itu, sehingga ia tidak tahu berapa rakaat dia shalat" (HR. Bukhari Muslim).
Tidak sampai di sana, setan juga menggoda dengan jalan membisikkan kepada seseorang untuk melewat dihadapan orang yang sedang shalat. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari dikatakan, bahwa Shalih as-Samman pernah melihat Abu Said al-Khudry pada hari Jumat sedang melaksanakan shalat. Tiba-tiba seorang pemuda dari Bani Mu'ith bermaksud melewat di hadapan Abu Said yang sedang shalat. Abu Said kemudian menahan dan menghalanginya. Pemuda itu kemudian menatap Abu Said, dan kembali mencoba melewatinya, akan tetapi Abu Said kembali menghalanginya dengan lebih keras lagi. Pemuda itu kemudian menghadap kepada Marwan. Marwan kemudian bertanya kepada Abu Said: "Mengapa kamu melakukan hal demikian kepada putra saudaramu ini, wahai Abu Said?" Abu Said menjawab: Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda:
فَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ إِلَى شَيْءٍ يَسْتُرُهُ مِنْ النَّاسِ فَأَرَادَ أَحَدٌ أَنْ يَجْتَازَ بَيْنَ يَدَيْهِ فَلْيَدْفَعْ فِي نَحْرِهِ فَإِنْ أَبَى فَلْيُقَاتِلْهُ فَإِنَّمَا هُوَ الشَّيْطَانُ
Artinya: "Apabila seseorang sedang shalat menghadapi sesuatu yang menghalanginya dari orang banyak, lalu seseorang berusaha untuk melewatinya, maka halangilah dia. Apabila ia menolak dan terus hendak melewatinya, maka perangilah dia karena dia itu adalah setan" (HR. Bukhari).
5. Menyakiti anggota tubuh dan jiwa manusia
Di samping menggoda dan menjerumuskan dari ketaatan, setan juga seringkali menyakiti tubuh, anggota fisik dan jiwa manusia. Untuk lebih jelasnya akan hal ini, berikut dalil-dalil dan kisah-kisah yang membuktikan hal tersebut.
a. Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah suatu saat ketika sedang melaksanakan shalat, Iblis bermaksud melemparkan anak panah apinya ke wajah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam akan tetapi Rasulullah kemudian berlindung kepada Allah sehingga Iblis tersebut dapat dilumpuhkan sebagaimana telah dipaparkan pada pembahasan tentang kelemahan- kelemahan jin
b. Untuk menyakiti jiwa seseorang, setan juga datang dalam mimpi.
Dalam berbagai keterangan dikatakan bahwa setan dapat datang menjelma dalam mimpi seseorang dengan cara mengganggu dan menyempitkan hatinya sehingga orang tersebut menjadi sedih dan putus asa. Oleh karena itu, dalam sebuah hadits dikatakan, bahwa mimpi itu ada tiga macam:
عَن أَبِي هُرَيْرَةَ عَن النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الرُّؤْيَا ثَلَاثٌ فَبُشْرَى مِنْ اللَّهِ وَحَدِيثُ النَّفْسِ وَتَخْوِيفٌ مِنْ الشَّيْطَانِ
Artinya: Abu Hurairah berkata: "Mimpi itu ada tiga macam; Mimpi yang berupa kabar gembira yang bersumber dari Allah, mimpi yang merupakan bisikan hati, dan mimpi yang menakutkan yang bersumber dari setan" (HR. Ibnu Majah).
Dalam hadits lain dikatakan:
إذا رأى أحدُكم رؤيا يُحِبُّهَا فإنما هى من اللهِ فَلْيَحْمَدِ الله عليها وليحدثْ بها وإذا رأى غيرَ ذلك مما يكرهُ فإنما هى من الشيطانِ فَلْيَسْتَعِذْ بالله من شَرِّهَا ولا يَذْكُرْهَا لأحدٍ فإنها لا تَضُرُّهُ
Artinya: "Abu Said al-Khudri pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda:"Apabila seseorang bermimpi yang menyenangkan, maka itu bersumber dari Allah, oleh karenanya bertahmidlah (ucapkanlah alhamdulillah), dan sebut-sebutlah dia di hadapan orang lain. Apabila ia bermimpi yang menakutkan atau bermimpi sesuatu yang dibenci, maka ia bersumber dari setan, karenanya berlindunglah kepada Allah dari kejahatannya (ucapkan audzubillah minasetan wa sayyiatil ahlam), dan janganlah ia menyebut-nyebutkannya kepada orang lain. Kalau ia berlindung kepada Allah (mengucapkan ta'udz tadi), maka setan itu tidak akan bisa menyakitinya" (HR. Bukhari).
c. Membakar rumah
Selain menyakiti tubuh dan jiwa, setan juga seringkali berbuat jahat berupa menghilangkan harta, kekayaan dan tempat tinggal, berupa membakar rumah.Dalam sebuah hadits dikatakan:
إذا نِمْتُمْ فَأَطْفِئُوا سُرُجَكُمْ فإنَّ الشيطانَ يدلُّ مثلَ هذه على هذا فَتَحْرِقَكُمْ
Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila kalian tidur, matikanlah lampunya, karena setan seringkali berwujud seekor tikus yang membawa sesuatu (yang mudah dibakar) yang ditujukkan ke lampu tersebut sehingga dapat membakar kalian" (HR. Abu Dawud dengan sanad shahih).
d. Mengganggu orang yang sedang sakaratul maut
Setan memang musuh yang paling nyata. Semua lini dan sisi, ia terus masuki dengan tujuan dapat menjerumuskan manusia ke dalam kedurhakaan. Bukan saja ketika masih hidup, akan tetapi ketika menjelang ajal sekalipun. Ketika manusia sakaratul maut, setan masih menggoda dan mengganggu dengan jalan memukul-mukul dan membisikkan hal-hal keduniawian agar orang yang sedang sakaratul maut tadi tidak mengingat Allah lagi. Oleh karena itu, Rasulullah menganjurkan agar orang yang sedang sakaratul maut ditalqin (dibimbing dengan kalimat-kamimat yang baik) sehingga ketika nyawa dan ruhnya lepas, ia senantiasa mengingat kepada Allah.Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa Rasulullah menganjurkan ummatnya untuk berlindung dari godaan setan ketika sakaratul maut tadi dengan membaca doa berikut ini:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَدْمِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّى وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْغَرَقِ وَالْحَرَقِ وَالْهَرَمِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِى الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِى سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا ».
Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari bimbangan, kehan-curan, tenggelam, kebakaran. Aku juga berlindung kepadaMu dari godaan dan pukulan setan ketika sakaratul maut. Aku juga berlindung kepadaMu dari kematian yang lari dari jalanMu, juga dari kematian yang sangat sakit menyengat" (HR.Nasai)
e. Menyakiti setiap bayi yang baru lahir
Selain yang sedang sakaratul maut, setan juga seringkali menyakiti setiap bayi yang baru lahir. Dalam hadits dikatakan:
عن أبي وليد عن رسول الله {صلى الله عليه وسلم} قال كل بني آدم يمسه الشيطان يوم ولدته أمه إلا مريم وابنها
Artinya: "Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Setiap keturunan Adam, pasti disentuh oleh setan ketika lahirnya kecuali Siti Maryam dan putranya (Nabi Isa)" (HR. Muslim).
Dalam hadits lain dikatakan:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- :« كُلُّ بَنِى آدَمَ يَطْعُنُ الشَّيْطَانُ فِى جَنْبِهِ حِينَ تَلِدُهُ أُمُّهُ إِلاَّ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ ذَهَبَ يَطْعُنُ فَطَعَنَ فِى الْحِجَابِ ».
Artinya; "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Setiap keturunan Adam yang lahir pasti dicubit oleh jari-jari setan di kedua pinggirnya kecuali Isa putranya Maryam" (HR. Bukhari).
قال أبو هريرة سمعت رسول الله - عليه الصلاة والسلام - يقول * ما من بني آدم مولود إلا يمسه الشيطان حين يولد فيستهل صارخا من مس الشيطان غير مريم وابنها
Artinya: "Abu Hurairah berkata: "Saya pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak ada seorangpun bayi yang baru dilahirkan dari keturunan Adam, kecuali ia telah disentuh (dicubit) oleh setan sehingga ia lahir sambil berteriak (menangis) karena cubitan setan tersebut, kecuali Maryam dan putranya (Nabi Isa)" (HR. Bukhari).
Dalam hadits dikatakan, Siti Maryam dan putranya tidak terkena cubitan setan karena berkat doa dari ibunya, ibunya Siti Maryam, yang berdoa:
أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Artinya: "(Ibunya Maryam berdoa) dan aku melindungkannya (Siti Maryam) dan keturunannya kepadaMu dari gangguan setan yang terkutuk" (QS. Ali Imaran 3:36).
Apakah hanya Siti Maryam dan putranya yang tidak diganggu oleh setan ketika dilahirkan? Jawabannya tidak. Mungkin masih banyak lagi yang juga tidak diganggu oleh setan. Dalam hadits lain riwayat Imam Bukhari dikatakan, bahwa Ammar bin Yasir pun termasuk salah seorang yang tidak diganggu dan tidak dicubit ketika ia dilahirkan.
f. Menebarkan penyakit Tha'un
Setan juga seringkali menyebarkan penyakit menular semisal penyakit kulit dan yang lainnya. Akan tetapi hal ini tidak dapat dipahami bahwa semua wabah penyakit menular adalah bersumber dari setan. Boleh jadi karena tempat tersebut kotor, tidak bersih. Setan hanyalah salah satu faktor penyebab hal itu.Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda:
الطاعون وخز أعدائكم من الجن وهو لكم شهادة
Artinya: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Penyakit Tha'un dan dari musuh-musuh kalian itu semuanya dari Jin. Ia (jin itu) menyaksikan kalian semua" (HR. Hakim).
Bahkan, dalam salah satu keterangan juga dikatakan bahwa darah istihadah juga terkadang dari setan. Rasulullah bersabda kepada Hamnah bint Jahsy: "Ini (darah istihadah) adalah kotoran setan" (HR. Abu Dawud dan Nasai). Akan tetapi sekali lagi, tidak berarti bahwa setiap yang mengidap penyakit istihadah, itu bersumber dari setan, akan tetapi boleh jadi karena faktor makanan atau hal lainnya. Hanya saja, setan juga terkadang menyakiti perempuan dengan jalan istihadah ini.