Admin Admin
Jumlah posting : 257 Join date : 22.01.08
| Subyek: Bandara Cengkareng Ditutup Sat Feb 02 2008, 00:12 | |
| Bandara Cengkareng DitutupHujan deras yang mulai turun di sejumlah daerah di Indonesia awal Februari ini, diperkirakan akan berlangsung dengan intensitas yang sama hingga tiga hari mendatang. SP/Charles Ulag Akibat hujan sejak Kamis (31/1) malam hingga Jumat (1/2) pagi, ruas jalan protokol di DKI Jakarta mengalami banjir. Mobil menerjang genangan air di Jalan Suprapto, Jakarta. Genangan diakibatkan sistem drainase yang tidak berfungsi baik.
[TANGERANG] PT Angkasa Pura II menutup operasional Bandara Soekarno-Hatta untuk penerbangan, Jumat (1/2) mulai pukul 10.13 WIB sampai waktu yang belum ditentukan akibat cuaca buruk yang melanda wilayah bandara. Akibat penutupan itu, puluhan pesawat terpaksa menunda penerbangan.
"Sesuai aturan jika kondisi cuaca buruk, kami sebagai pengelola bandara berwenang menutup operasional bandara. Karena itu sejak pukul 10.13 WIB hingga waktu yang belum ditentukan melihat kondisi terakhir, kami menutup bandara Soekarno-Hatta," ujar Kepala Humas PT AP II Waspan Wahyu Widodo kepada SP di Jakarta, Jumat siang.
Dikatakan, penutupan itu sudah diinformasikan ke seluruh maskapai penerbangan dan juga para penumpang di bandara. Termasuk kepada seluruh bandara-bandara di daerah. Seluruh penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ditunda. Begitu juga penerbangan menuju Bandara Soekarno-Hatta dari daerah lain juga dibatalkan.
Informasi yang dihimpun SP, puluhan pesawat yang berangkat dari sejumlah daerah gagal mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, karena cuaca buruk dan jarak pandang yang tidak memungkinkan pendaratan. Semuanya dialihkan ke bandara di kota lain.
Hujan deras yang turun sejak Kamis malam hingga Jumat (1/2) siang di Tangerang mengakibatkan jalan di dalam kawasan Bandara Soekarno-Hatta dari arah Tangerang atau yang dikenal dengan pintu M 1 banjir hingga ketinggian sekitar 50 cm. Akibatnya, lalu lintas macet dan puluhan kendaraan bermotor mogok terendam.
Petugas kepolisian dan keamanan bandara kemudian mengalihkan arus kendaraan yang melalui jalan tersebut. Sejumlah pengendara mengaku heran, karena biasanya ruas jalan dari Tangerang tidak pernah banjir namun kini air yang merendam badan jalan cukup tinggi.
"Biasanya banjir di kawasan Pluit tetapi sekarang sudah lewat Tangerang," ujar Fahrul Roji (30) yang terjebak macet saat hendak menuju Kantor Bea dan Cukai di bandara.
Air merendam badan jalan mulai memasuki pintu M 1 terutama di bawah terowongan jembatan yang biasa dilalui pesawat untuk lepas landas hingga mencapai arah Polres Bandara Soekarno-Hatta.
Kepala cabang Utama PT Angkasa Pura II Haryanto kepada SP Jumat pagi mengaku belum mengetahui jika jalan dari arah Tangerang juga mengalami macet. "Saya belum dapat laporan," katanya.
Siklon Tropis
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Mezak Ratag, Jumat (1/2) pagi menjelaskan, hujan deras yang mulai turun di sejumlah daerah di Indonesia awal Februari ini, diperkirakan akan berlangsung dengan intensitas yang sama hingga tiga hari mendatang. Sejumlah daerah, khususnya di kawasan selatan Jawa, harus lebih waspada karena ancaman badai siklon tropis yang akan muncul di perairan selatan Jawa. "Adanya siklon tropis membuat curah hujan akan semakin deras yang pada akhirnya menaikkan kerentanan terhadap bahaya banjir," katanya.
Sebelumnya, Kepala BMG, Sri Woro Budiati Harijono, menjelaskan, badai salju yang melanda daratan Tiongkok dalam beberapa hari terakhir, merupakan peristiwa biasa pada periode musim dingin.
Namun, dia mengingatkan, kondisi di Tiongkok ini akan membawa pengaruh kepada cuaca khususnya kondisi hujan di wilayah Indonesia.
Menurut dia, kondisi cuaca di Tiongkok juga menyebabkan desakan udara dingin ke Indonesia melalui lautan utara Kalimantan. Desakan ini mempengaruhi pembentukan uap air yang dibawa ke Indonesia, sehingga wilayah Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur akan diguyur hujan deras selama tiga sampai empat hari.
"Kemudian akan menjadi normal kembali dan akan muncul kembali sekitar sepuluh hari mendatang," jelasnya.
Banjir di Jatim
Sementara itu, banjir bandang yang melanda Kabupaten dan Kota Pasuruan, Jawa Timur (Jatim) dalam dua hari terakhir, menewaskan tiga warga, masing-masing Slamet (7) warga Petamanan, Kota Pasuruan, Fauzi (16) warga Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, dan Rofianah (69) warga Kejayan, Kabupaten Pasuruan.
Banjir yang diakibatkan meluapnya Sungai Gembong dan naiknya permukaan air laut itu menggenangi sekitar 4.000 rumah warga di tiga kecamatan di Kota Pasuruan, dan sekitar 3.000 rumah warga di delapan kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Selain itu, jalur transportasi darat Probolinggo-Pasuruan macet selama 14 jam, serta aktivitas perdagangan di pasar-pasar tradisional serta industri di Kota Pasuruan, lumpuh.
Banjir juga menyebabkan sekitar 90.000 pelanggan PLN mengalami pemadaman listrik, dan ribuan pelanggan air di Kota Pasuruan tak memperoleh suplai air bersih, akibat generator penggerak pompa tak dapat difungsikan.
Wali Kota Pasuruan H Aminurrokhman mengungkapkan, hampir 85 persen wilayah kota tergenang banjir. Bahkan banyak arsip surat-surat penting di bagian Dinas Perizinan dan Sekretariat Kota tak dapat diselamatkan dari genangan air. Banjir di Kota Pasuruan ini, sama dengan banjir besar yang terjadi pada 1991, saat genangan mencapai 1,5 hingga 2 meter dan melanda hampir semua wilayah kota. Pada banjir kali ini, kerugian sementara ditaksir mencapai Rp 5,8 miliar.
Di Kabupaten Ngawi, Jatim, Dinas Pengairan setempat menyatakan status siaga 3 banjir, menyusul naiknya ketinggian air Sungai Bengawan Solo hingga mencapai 8,6 meter, pada Kamis (31/1) siang. Padahal ketinggian normal 1,9 hingga 2 meter. Tingginya permukaan air Bengawan Solo, karena wilayah sekitar Ngawi diguyur hujan lebat sejak Kamis dini hari. Akibatnya banjir telah menggenangi 13 desa dan kelurahan yang tersebar di 4 kecamatan. Tinggi air rumah warga mencapai 1,5 hingga 2 meter.
"Warga diimbau waspada sejak saat ini karena ketinggian air sudah mencapai 8,6 meter," kata salah satu petugas pengamat ketinggian air Dinas Pengairan Kabupaten Ngawi, Warsito. [132/Y-4/E-7/ES/070/080] | |
|